Seorang ayah bernama Ahmad yg saat ini sedang kesulitan ekonomi. Hidupnya tak bisa disebut berkecukupan. Sehingga dia berniat mencoba membangun usaha. Menjual ta'jil bubur manis buatan istrinya. Dengan penuh semangat ia promosikan dagangannya ke sudut-sudut kota. Ke pasar-pasar. Rumah sakit. Hingga gedung perkantoran. Tapi tak ada seorangpun yang menanggapi.
Sampai sore waktu pulang tak ada juga yg beli ta'jilnya. Perlahan Ahmad menghela nafas dan tidak terasa menitikkan air mata. Terbayang bagaimana istrinya dari pagi-pagi sekali sejak sebelum sahur, menyiapkan bubur ta'jil yang dibawanya. Sambil beres-beres mejanya, bersiap pulang. Merahlah matanya.
Tapi itu hanya beberapa menit. Kemudian dia langsung menghapus airmatanya. Dan dia segera melangkah keluar untuk pulang sambil menenteng bawaan ta'jilnya.
Di luar dia melihat ada 5 orang satpam. Maka diberikanlah pada mereka. Bahkan ketika satpam itu tahu ta'jil nya tak laku dan mau dibayar, dia malah menolak. Kemudian dia mampir di masjid dekat kantornya untuk ashar. Selesai ashar dia serahkan seluruh ta'jil sisa 75 bungkus ke pengurus masjid untuk buka puasa bersama. Gratis !!
Tindakan itu membuat pengurus masjid mencatat nama, no telpon, serta alamatnya. Hanya satu pesan Ahmad, bahwa dia tak mau diumumkan namanya.
Sesampai dirumah. Dia disambut oleh istri yg gembira melihat dia tak bawa pulang ta'jil. Tapi heran lihat suaminya lesu.
"Kenapa Yah. Kan ta'jilnya habis."
"Iya habis. Tapi Ndak ada duitnya."
"Lho kok bisa? Pada ngutang?"
Istrinya mulai lesu juga. "Bukan. Gak ada yg beli di jalan. Jadi 5 kukasih satpam, 75nya ku kasih mesjid buat takjil bersama".
"Oh".
Wajah kecewa istri, membuat Ahmad makin teriris. Tapi tak lama kemudian istrinya berwajah cerah lagi, kemudian tersenyum kepada suaminya.
"Nggak apalah bang. Belum rejeki. Kita diminta menjamu tamu Allah. Yuk.. siap2 bentar lagi magrib".
Subhanallah… takjub Ahmad melihat keikhlasan istrinya itu dan terasa ringan di dada, merekapun berbuka bersama dalam kesederhanaan
Setelah selesai tarawih tiba2 ada telepon masuk dari nomor yg tidak dikenal. Diangkatlah…
"Assalamualaikum..." Ucap Ahmad menyambut si penelepon.
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh.
"Apa benar ini bapak yang tadi ngasih ta'jil ke mesjid?"
"Benar pak ada yg bisa saya bantu?"
"Tadi kebetulan kami mampir masjid. Gak kekejar buka di rumah saya. Saya makan bubur sumsumnya. Istri makan bubur ketan hitamnya. Enaaaak banget.."
"Alhamdulillaah pak.. "Terimakasih jawab Ahmad".
"Nah mulai besok sampai tamat ramadhan saya pesen 1000 ta'jil tiap hari. Bisa?"
Ahmad terkejut. Dan berteriak Allahu Akbar dalam hati. Gemetar dirinya. Ta'jil yg dianggap gak laku malah mendatangkan customer yg dahsyat.
"Bi… bisa pak. Tapi maaf, keuangan saya lagi terpuruk. Modal untuk 1000 ta'jil untuk hari pertama aja gak ada".
"Tenang… tolong kalkulasi semua. Minta rekening. Saya bayar cash untuk 28 hari", begitu suara orang diseberang telepon hp nya.
"Ya Allah, ini saya tidak mimpi kan pak."
Ketawa bapak dermawan yang di seberang.
"Oya, ta'jil akan dijemput supir dan pegawai saya. Kalian cuma buatkan saja ya"
"Terima kasih yang tak terhingga Pak. Semoga Jannah utk Bapak".
Telepon ditutup. Dan dia menghitung semua kebutuhan 1000 ta'jil X 28hari, setiap ta'jil dihargai Rp 5rb, kemudian hitungan itu di foto, dan kemudian dia kirim ke nomor bapak dermawan tadi berikut rekeningnya.
Sepuluh menit kemudian masuk notifikasi dari e-banking nya. Masha Allah… sudah masuk uang seratus juta lebih, yang barusan tadi dia tulis.
MATEMATIKA ALLAH MEMANG TAK PERNAH KITA TAHU,
Daya nalar kita seringkali tidak mampu menjangkaunya.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Alloh SWT dalam Surat Al-Baqarah, ayat 245 :
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah berkuasa menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya… dan Allah akan mencukupkan keperluannya.
(At-Talaq 2-3).
Wallahul Musta'an...
Tulis Komentar